Kegiatan Terapi Sensorik: Bagaimana Jendela Ibu Membantu Anak Mengembangkan Kemampuan Dasar Harian

Yayasan Jendela Ibu terus berkomitmen memberikan layanan terbaik bagi anak-anak berkebutuhan khusus melalui berbagai program terapi dan pendidikan. Salah satu layanan yang menjadi fokus utama adalah terapi sensorik, sebuah metode stimulasi yang dirancang untuk membantu anak memproses informasi dari pancaindra secara lebih efektif. Melalui terapi ini, anak-anak dibantu untuk mengembangkan kemampuan dasar harian yang sangat penting bagi kemandirian mereka.

Apa Itu Terapi Sensorik?

Terapi sensorik adalah kegiatan yang bertujuan menstimulasi sistem sensorik anak—seperti sentuhan, gerakan, keseimbangan, suara, hingga proprioseptif (kesadaran posisi tubuh).
Anak-anak dengan kebutuhan khusus sering mengalami kesulitan dalam memproses rangsangan tersebut, sehingga mereka dapat menjadi mudah kewalahan, sensitif berlebihan, atau justru kurang responsif.

Dengan pendekatan yang tepat, terapi sensorik membantu mereka:

- Mengatur respons terhadap rangsangan (sensory regulation)

- Meningkatkan fokus dan konsentrasi

- Mengembangkan kemampuan motorik halus dan kasar

- Belajar mengenali sensasi tubuh dan mengontrol gerakannya

- Lebih siap mengikuti proses belajar formal

- Terapi Sensorik di Jendela Ibu

Di Jendela Ibu, kegiatan terapi sensorik dilakukan di ruang terapi khusus yang aman dan ramah anak. Setiap sesi dipandu oleh terapis yang berpengalaman dalam menangani anak-anak dengan berbagai kebutuhan.

Beberapa aktivitas yang biasa dilakukan meliputi:

1. Permainan Ayunan (Swing Therapy)

Ayunan membantu anak mengembangkan keseimbangan dan kemampuan vestibular. Gerakan maju-mundur yang lembut dapat menenangkan, sementara gerakan lebih dinamis merangsang fokus dan respon tubuh.

2. Aktivitas Merangkak dan Melompat

Area khusus dengan matras dan rintangan kecil disiapkan untuk melatih koordinasi tubuh, kekuatan otot, dan keseimbangan motorik kasar.

3. Permainan Tekstur

Anak diajak meraba berbagai tekstur—kasar, halus, licin, lengket—untuk meningkatkan toleransi taktil dan kemampuan mengenali sensasi sentuhan.

4. Kegiatan Motorik Halus

Mengambil benda kecil, memasukkan manik-manik, mencubit plastisin, atau menuang air membantu memperkuat otot jari dan koordinasi tangan-mata.

5. Terapi Tekanan Dalam (Deep Pressure)

Alat seperti bantal berat atau roller digunakan untuk membantu anak yang membutuhkan sensasi tekanan untuk meningkatkan ketenangan dan fokus.

Dampak Terapi Sensorik terhadap Kemandirian Anak

Banyak anak yang menjalani terapi sensorik secara konsisten di Jendela Ibu menunjukkan perkembangan yang signifikan. Beberapa peningkatan umum yang terlihat antara lain:

- Lebih mudah mengikuti instruksi sederhana

- Mampu duduk tenang lebih lama dalam kegiatan belajar

- Peningkatan kemampuan makan sendiri, mandi, atau berpakaian

- Mengurangi perilaku tantrum atau sensitivitas berlebih terhadap suara/ sentuhan

- Lebih berani mencoba aktivitas baru

  • Perubahan-perubahan kecil ini menjadi fondasi besar bagi perkembangan anak menuju kemandirian.

- Kolaborasi dengan Orang Tua

Jendela Ibu meyakini bahwa terapi paling efektif bila dilakukan secara konsisten, baik di kelas maupun di rumah. Karena itu, orang tua diberi edukasi mengenai cara melakukan stimulasi sensorik sederhana di rumah, seperti:

- permainan air

- aktivitas meremas atau menekan

- jalan di atas permukaan berbeda

- latihan rutin motorik halus

  • Dengan keterlibatan orang tua, perkembangan anak dapat berlangsung lebih cepat dan stabil.

- Komitmen Jendela Ibu untuk Masa Depan Anak

Melalui terapi sensorik, Jendela Ibu tidak hanya membantu anak beradaptasi dengan lingkungan, tetapi juga membantu mereka membangun kepercayaan diri, kemampuan belajar, serta keterampilan dasar untuk menjalani kehidupan sehari-hari.

Yayasan ini percaya bahwa setiap anak memiliki potensi yang dapat berkembang apabila diberikan pendekatan yang tepat, lingkungan yang mendukung, serta pendampingan