Yayasan Jendela Ibu Sambut Kunjungan Mahasiswa IPB dalam Upaya Penguatan Edukasi dan Inklusi

Bogor — Yayasan Jendela Ibu menerima kunjungan dari sekelompok mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) dalam rangka kegiatan pengabdian dan pembelajaran lapangan. Kunjungan ini berlangsung hangat dan penuh antusiasme, terutama karena para mahasiswa ingin memahami lebih jauh tentang program pendidikan inklusif, terapi, dan pemberdayaan penyandang disabilitas yang dijalankan oleh yayasan.

Dalam kegiatan tersebut, para mahasiswa disambut langsung oleh pengurus Yayasan Jendela Ibu. Mereka mendapatkan pemaparan mengenai sejarah berdirinya yayasan, visi misi, serta berbagai program yang telah berjalan—mulai dari Sekolah Inklusif Jendela Ibu (SIJI), layanan terapi anak, hingga unit pemberdayaan ekonomi Warunk Beesabilitas yang dikelola bersama penyandang disabilitas.

Setelah sesi pemaparan, mahasiswa diajak berkeliling melihat fasilitas dan aktivitas harian di yayasan. Mereka berinteraksi langsung dengan anak-anak, tenaga pendidik, serta orang tua yang hadir dalam sesi terapi. Banyak mahasiswa mengaku terinspirasi oleh pendekatan ramah anak dan metode inklusif yang diterapkan.

Perwakilan mahasiswa IPB menyampaikan bahwa kunjungan ini memberikan perspektif baru tentang dunia pendidikan dan sosial, khususnya mengenai pentingnya inklusivitas bagi penyandang disabilitas.

“Kami sangat terkesan melihat bagaimana Jendela Ibu memberikan ruang belajar yang aman dan nyaman untuk anak-anak dengan kebutuhan beragam. Ini membuka wawasan kami bahwa pendidikan inklusif bukan hanya teori, tetapi perlu tindakan nyata seperti yang dilakukan di sini,” ujar salah satu mahasiswa.

Pihak Yayasan Jendela Ibu berharap kunjungan ini dapat menjadi awal kolaborasi yang lebih luas, termasuk dalam penelitian, program pengabdian masyarakat, atau kegiatan sukarelawan mahasiswa.

“Kami senang sekali bisa menerima adik-adik mahasiswa dari IPB. Harapannya, semakin banyak generasi muda yang peduli terhadap isu disabilitas dan mau terlibat langsung dalam membangun masyarakat yang inklusif,” tutur perwakilan yayasan.

Kunjungan ditutup dengan sesi foto bersama dan penyerahan cendera mata dari mahasiswa kepada pihak yayasan. Suasana penuh kehangatan mewarnai akhir acara, menandai kolaborasi positif antara dunia pendidikan tinggi dan institusi sosial yang peduli pada pembangunan inklusif.